Most Read

Mungkin hanya bagi mahasiswa frontal yang bisa ngomong sperti itu (judul). Topiknya dosen killer. Kenapa bisa disebut killer? Alasannya mungkin sangat sederhana, tapi tak sesederhana ketika mereka ada dalam masalah ini. Seperti ini alasan kenapa mereka dijuluki dosen killer:



  • Senyumnya lebih mahal dari harga SPP yang harus dibayar buat satu semester. Mereka yang mendapat predikat killer memang terlihat jarang sekali memberikan senyum kepada mahasiswanya, walaupun hanya untuk balasan sapaan dari mahasiswa. Apalagi ketika ngajar di kelas.
  • Memiliki kepribadian yang kaku. Kaku disini bukan berarti mereka kikuk mau ngapain aja, justru mereka tegas dalam ngelakuin sesuatu, termasuk tegas dalam ngasih nilai E buat mahasiswa. Lebih seneng bilang kaku daripada jahat. Bukan berarti nilai bisa dinego, tapi benar-benar mereka hanya melihat mahasiswa dari jawaban soal yang mereka buat, bukan bagaimana proses mereka selama ini hingga muncul jawaban seperti itu, meskipun gak sesuai dengan harapan si killer. 
  • Terlalu suka bermain angka daripada perasaan. Mendapat predikat killer sudah pasti tidak enak (mungkin buat mereka) didengar. Tapi apa mau dikata. Bagi mereka lebih baik mencari hasil bagi dari jumlah semua nilai tugas, ditambah hasil beberapa kali quiz, ditambah nilai UTS dan UAS, dan juga prosentase perkuliahan daripada harus mendengarkan mahasiswa berargumen untuk nilai yang pas.
  • Terlalu disiplin. Bukan berarti saya tidak suka disiplin, atau saya suka melanggar peraturan, tidak sama sekali. Hanya saja predikat killer itu terkadang melekat pada dosen dengan jam tayang penuh dalam sehari dan seminggu. Hingga harus membuat jadwal yang aneh. 3 menit telat masuk kelas maka tidak boleh mengikuti perkuliahan. Kalau bayar SPP tiap ada jam kuliah sih enak, nah sayangnya mahasiswa jadi rugi karena bayar SPP diawal.
  • Tidak punya selera humor. Dosen killer lebih suka ngomong kesana-kemari dari pada harus ngasih 1 menit buat tertawa lepas bareng mahasiswanya. Hanya memikirkan hal-hal yang dianggap perlu daripada mikir bagaimana suasana kelas biar hidup. Ketika kelas dimasuki dosen killer pasti mati, mati mood-nya untuk mengerti kuliah dan harus hidup 100% matanya untuk memastikan tidak ditunjuk dosen.

Kalau kalian pernah menemui dosen killer selama kuliah, kalian merasakan hal yang memang harus kalian rasakan selama kuliah. Kalau Anda dosen dan membaca tulisan ini dan Anda tidak setuju, mungkin Anda mendapat predikat killer hanya saja Anda pura-pura tidak tau. Memangnya kami peduli jika Anda killer? Tanya sama tong sampah.

Oleh
_________________________________________________________________________________
Agung Hendro
Information System. Graphic Designer. iOS & Android modder. #MUFC.
Official Webpage
Twitter @openfanatic

Silahkan Berkomentar

Berilah komentar yang menunjukkan kamu adalah orang yang berpendidikan ya, jangan segan untuk berkomentar.

- Copyright © Mahasiswa Banyuwangi - Dari mahasiswa untuk Banyuwangi yang lebih baik -
This site is best viewed using lastest versions of Chrome.
Supported by Pilar Media